Jumat, 13 Januari 2017

LAPORAN PERJALANAN STUDY TOUR KE PULAU DEWATA



LAPORAN PERJALANAN
STUDY TOUR KE PULAU DEWATA
Disusun untuk memenuhi syarat ulanagan kenaikan kelas XI





         
Disusun oleh :

Kelas : XI IPA 2

Tahun Pelajaran 2015/2016
A

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO
1.      Kegagalan adalah kunci dari keberhasilan
2.      Pantang menyerah sebelum mencoba
3.      Ilmu pengetahuan adalah kunci kehidupan
4.      Jangan pernah membuat sesuatu yang mudah menjadi sulit
5.      Rajinlah Membaca buku

PERSEMBAHAN
Karya tulis ini dipersembahkan kepada :
1.      Ibu . selaku kepala SMA N 1
2.      Ibu  selaku wali kelas XI IPA
3.      Ibu  selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia
4.      Keluarga tercinta
5.      Para pembaca yang budiman









PENGESAHAN
Laporan perjalanan  yang berjudul “Laporan Hasil Study Tour ke Bali “ ini telah disetujui dan disahkan, guna memenuhi syarat ujian kenaikan kelas XI  pada :
hari                  :
tanggal                        :

Pegandon ,   Mei 2016

Mengetahui,
Guru Pembimbing                                                                                  Wali Kelas XI IPA 2     






Kepala Sekolah



ABSTRAK

                                    Disusun untuk memenuhi sebagian Syarat Ulangan Kenaikan Kelas XI SMA N  pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menambah wawasan dan pengalaman serta membiasakan siswa belajar secara langsung mengenai tempat-tempat sejarah dengan cara berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Kegiatan Study Tour ini dapat meningkatkan keaktifan siswa dimana siswa dapat melakukan pengamatan secara langsung terhadap lingkungan sekitar, mengadakan Tanya jawab dengan pihak pengelola objek wisata serta melatih siswa belajar langsung dari sumbernya tidak tergantung dari buku ataupun keterangan guru.  Bali Sebagai Pulau Dewata Bali berasal dari kata BALI dalam bahasa Sansekerta berarti Kekuatan dan dari bahasa Bali BALI berarti Pengorbanan yang artinya agar kita tidak melupakan kekuatan kita dan selalu siap untuk berkorban. Bali mempunyai dua pahlawan yang sangat berjasa dalam mempertahankan wilayah Bali yaitu I Gusti Ngurah Rai dan I Gusti Ketut Jelantik. Pulau Bali disebut Pulau Dewata karena memiliki ciri khas tersendiri yaitu mayoritas penduduknya beragama Hindu, dan mereka menyembah Dewa sebagai perwujudan Tuhan Yang Maha Esa. Penelitian ini menggunakan metode wawancara. Wawancara adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara meninjau objek atau tempatnya secara langsung untuk mendapatkan data yang akurat dan ilmiah, kemudian dikembangkan dalam karya tulis ilmiah.  Kami mengunjungi 8 tempat wisata yaitu Tanah Lot,Bedugul,Joger,Teater Seni Barong Batu Bulan,Istana Kepresidenan RI Tampak Siring,Pantai Pandawa,Pantai Kuta,dan Pasar Seni Sukowati.


Kata kunci :
1.      Sansekerta
2.      Metode
3.      Wisata









KATA PENGANTAR
            Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan taufik-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan perjalan yang berjudul “Study Tour ke Pulau Dewata”. Karya tulis ini penulis buat sebagai syarat Ulangan kenaikan kelas XI.
            Selesainya pembuatan karya tulis ini karena bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Ibu  Selaku kepala SMA N
2.      Ibu selaku wali kelas XI IPA
3.      Ibu. selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia
4.      Keluarga tercinta
5.      Ayu Sulastri sebagai narasumber 
Penulis menyadari bahwa pembuatan laporan karya tulis ini masih belum sempurna. Hal itu karena keterbatasan waktu dan materi yang penulis miliki.
Harapan penulis, semoga karya tulis ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca yang budiman.
                                                                                    Pegandon,    Mei 2015

                                                                                                Penulis








DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................
MOTTO DAN PERSEMBAHAN.......................................................................
PENGESAHAN.....................................................................................................
ABSTRAK.............................................................................................................       
KATA PENGANTAR                                                                                                   
 DAFTAR ISI
BAB I  PENDAHULUAN
A.    Latar belakang  masalah
B.     Rumusan  masalah
C.     Tujuan penelitian
D.    Manfaat penelitian
E.     Metode penelitian
F.      Sistematika penulisan

BAB II LANDASAN TEORI
A.    Letak Pulau Bali
B.     Penduduk Pulau Bali

BAB III METODOLOGI
A.    Waktu pelaksanaan
B.     Objek yang dikunjungi
C.     Metode pengumpulan data
BAB IV PEMBAHASAN
1.      Tanah Lot
2.      Bedugul
3.      Joger
4.      Teater Seni Barong Batu Bulan
5.      Istana Kepresidenan RI Tampak Siring
6.      Pantai pandawa
7.      Pantai Kuta
8.      Pasar Seni Sukowati

BAB V PENUTUP
A.    Kesimpulan
B.     Kritik dan saran
          DAFTAR PUSTAKA
          LAMPIRAN
A.  Wawancara dengan pedagang
B.  Biodata narasumber
C.  Foto di objek wisata














BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Study Tour merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan sekolah setiap akhir tahun pelajaran termasuk juga SMA N . Kegiatan ini diadakan untuk menambah wawasan dan pengalaman serta membiasakan siswa belajar secara langsung mengenai tempat-tempat sejarah dengan cara berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
Kegiatan Study Tour ini dapat meningkatkan keaktifan siswa dimana siswa dapat melakukan pengamatan secara langsung terhadap lingkungan sekitar, mengadakan Tanya jawab dengan pihak pengelola objek wisata serta melatih siswa belajar langsung dari sumbernya tidak tergantung dari buku ataupun keterangan guru. Selain itu Study tour ini juga bisa melatih kemampuan siswa dengan melakukan berbagai wawancara dengan masyarakat sekitar objek wisata maupun masyarakat mancanegara. Kaitannya dengan karya wisata, kami ditugasi untuk membuat laporan dalam bentuk karaya tulis mengenai objek-objek wisata yang kami kunjungi di Bali. Objek wisata yang kami kunjungi adalah Tanah Lot, Bedugul, Joger, Teater Barong Batu Bulan, Istana Kepresidenan Republik Indonesia Tampak Siring, Pandawa Beach, Pantai Kuta dan Pasar Seni Sukowati.
B.     Rumusan masalah
1.      Dimana letak Pulau Bali ?
2.      Objek wisata apa yang dikunjungi selama ada di Bali ?
3.      Mengapa Pulau Bali menjadi objek wisata terkenal di Indonesia?
4.      Kebudayaan apa yang terdapat di Pulau Bali ?
C.    Tujuan penelitian
1.      Menambah wawasan mengenai kebudayaan dan adat istiadat di Pulau Bali
2.      Mengenal dan mengetahui objek pembelajaran di luar lingkungan sekolah
3.      Member motivasi dalam belajar setelah melihat langsung di lapangan
4.      Menumbuhkan kembangkan rasa cinta tanah air dan budaya negeri sediri sejak dini pada siswa SMA N
5.      Mencari dan mengumpulkan data informasi sebagai bahan latihan penyusun laporan perjalanan

D.    Manfaat Penelitian
                Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk :
1.      Sebagai materi tambahan diluar sekolah
2.      Melatih siswa agar dapat mengolah laporan karya wisata
3.      Menambahah pembendaharaan pustaka sekolah yang menunjang minat baca siswa agar pengetahuannya lebih luas

E.     Metode Penelitian
Metode adalah suatu cara, teknik, atau strategi yang digunakan oleh seseorang dalam mencapai suatu tujuan. Khususnya dalam penulisan karya ilmiah ini. Dalam karya tulis ilmiah ini, penulis menggunakan beberapa metode, antara lain yaitu :
1.      Observasi
2.      Library atau Kepustakaan
3.      Internet

F.     Sistematika Penulisan
Bab 1 Pendahuluan yang berisi :
·         latar belakang penelitian
·         tujuan penelitian
·         manfaat penelitian
·         metode penelitian
·         sistematika penulis
Bab II Landasan teori yang berisi :
·         letak pulau Bali
·         penduduk Bali
BAB III Metodologi yang berisi :
·         waktu pelaksanaan
·         objek yang dikunjungi
·         metode pengumpulan data

Bab IV Pembahasan yang berisi tentang :
·            Tanah Lot
·            Bedugul
·            Joger
·            Teater Seni Barong Batu Bulan
·            Istana Kepresidenan RI Tampak Siring
·            Pandawa Beach
·            Pantai Kuta
·            Pasar Seni Sukowati

Bab V Penutup yang berisi :
·         kesimpulan
·         kritik dan saran















BAB II
LANDASAN TEORI
Bali Sebagai Pulau Dewata Bali berasal dari kata “BALI” dalam bahasa Sansekerta berarti “Kekuatan” dan dari bahasa Bali “BALI” berarti “Pengorbanan” yang artinya agar kita tidak melupakan kekuatan kita dan selalu siap untuk berkorban. Bali mempunyai dua pahlawan yang sangat berjasa dalam mempertahankan wilayah Bali yaitu I Gusti Ngurah Rai dan I Gusti Ketut Jelantik. Pulau Bali disebut Pulau Dewata karena memiliki ciri khas tersendiri yaitu mayoritas penduduknya beragama Hindu, dan mereka menyembah Dewa sebagai perwujudan Tuhan Yang Maha Esa. Dalam penyembahan di Bali, sesaji dan upacara khusus menjadi daya tarik untuk para wisatawan lokal maupun mancanegara.

Pulau Bali adalah bagian dari Kepulauan Sunda Kecil sepanjang 153 km dan selebar 112 km sekitar 3,2 km dari Pulau Jawa . Secara astronomis, Bali terletak di 8°25′23″ Lintang Selatan dan 115°14′55″ Bujur Timur yang membuatnya beriklim tropis seperti bagian Indonesia yang lain.
Kemiringan lahan Pulau Bali terdiri dari lahan datar (0-2%) seluas 122.652 ha, lahan bergelombang (2-15%) seluas 118.339 ha, lahan curam (15-40%) seluas 190.486 ha dan lahan sangat curam (>40%) seluas 132.189 ha. Provinsi Bali memiliki 4 (empat) buah danau yang berlokasi di daerah pegunungan, yaitu Danau Beratan atau Bedugul, Buyan, Tamblingan , dan Batur. Alam Bali yang indah menjadikan pulau Bali terkenal sebagai daerah wisata.Luas wilayah Provinsi Bali adalah 5.636,66 km 2 atau 0,29% luas wilayah Republik Indonesia. Secara administratif Provinsi Bali terbagi atas 9 kabupaten/kota, 55 kecamatan dan 701 desa/kelurahan. Batas-batas wilayah Bali :
a.       Utara : Laut Bali.
b.      Selatan : Samudra Indonesia.
c.       Barat : Selat Bali, Provinsi Jawa Timur.
d.      Timur : Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Di tengah-tengah pulau Bali terbentang pegunungan yang memanjang dari barat ke timur. Gunung tersebut adalah Gunung merbuk (1.386 m), Gunung parai (1.414 m), Gunung watukara (2.276 m), Gunung panggilingan (2.098 m), Gunung batur (1.717 m), dan Gunung Agung (3.140 m). Di antara gunung – gunung tersebut yang masih aktif adalah Gunung Batur dan Gunung Agung. Dibagian selatan Gunung Batur terdapat semacam bukit yang tingginya 220 m, sedangkan Nusa Penida merupakan bukit kapur dengan puncaknya setinggi 529 m.
Adanya pegunungan tersebut menyebabkan Daerah Bali secara Geografis terbagi menjadi 2 (dua) bagian yang tidak sama yaitu Bali Utara dengan dataran rendah yang sempit dan kurang landai, dan Bali Selatan dengan dataran rendah yang luas dan landai. Kemiringan lahan Pulau Bali terdiri dari lahan datar (0-2%) seluas 122.652 ha, lahan bergelombang (2-15%) seluas 118.339 ha, lahan curam (15-40%) seluas 190.486 ha, dan lahan sangat curam (>40%) seluas 132.189 ha.
Provinsi Bali memiliki 3 (tiga) buah danau yang berlokasi di daerah pegunungan yaitu : Danau Beratan dengan luas ± 370 ha, Danau Tamblingan dengan luas ± 110 ha dan Danau Batur dengan luas ± 1.718.751 ha.

Penduduk Bali kira-kira sejumlah 4 juta jiwa, dengan mayoritas 92,3% menganut agama Hindu. Agama lainnya adalah Islam, Protestan, Katolik, dan Buddha.
Selain dari sektor pariwisata, penduduk Bali juga hidup dari pertanian dan perikanan. Sebagian juga memilih menjadi seniman. Bahasa yang digunakan di Bali adalah Bahasa Indonesia, Bali, dan Inggris khususnya bagi yang bekerja di sektor pariwisata.
Bahasa Bali dan Bahasa Indonesia adalah bahasa yang paling luas pemakaiannya di Bali, dan sebagaimana penduduk Indonesia lainnya, sebagian besar masyarakat Bali adalah bilingual atau bahkan trilingual.













BAB III
METODOLOGI
A.  Waktu Penelitian
Kegiatan Study Tour dilaksanakan pada :
hari                        : Senin-Jumat
tanggal                  : 18-22 April 2016
Jadwal kegiatan Study Tour ke Bali
SMA N tahun 2016

NO
Waktu
Kegiatan
1
Senin, 18 April 2016


( Kendal- Bali )


06.00 WIB
Persiapan keberangkatan

06.30-07.00 WIB
Berangkat dari SMA N menuju Bali

00.30 WIB
Tiba di pelabuhan Ketapang untuk menyeberang menuju pelabuhan Gilimanuk Bali



2
Selasa, 19 April 2016


07.00 WITA
Perjalanan dari pelabuhan Gilimanuk menuju Tanah Lot- mandi dan makan pagi

09.00-10.00 WITA
Wisata Tanah Lot

12.00-14.00 WITA
Wisata Bedugul

15.00-17.00 WITA
Wisata di Joger

18.00-20.00 WITA
Wisata Teater Barong Batu Bulan

20.30 WITA
Check in Hotel Pelopor-Denpasar Bali



3
Rabu, 20 April 2016


06.00-07.30 WITA
Makan pagi dan persiapan mengikuti program wisata

09.00-10.30 WITA
Wisata Istana Kepresidenan RI Tampak Siring

14.00-15.00 WITA
WIsata Pandawa Beach

17.00-16.00 WITA
Wisata Pantai Kuta

19.00 WITA
Kembali ke Hotel Pelopor-Denpasar-Bali



4
Kamis, 21 April 2016


O6.00-07.30 WITA
Makan Pagi, persiapan check out

09.00-10.00 WITA
Wisata Pasar Seni Sukowati

15.00 WITA
Di pelabuhan Gilimanuk untuk menyeberang ke Pelabuhan Ketapang



5
Jumat, 22 April 2016


10.15 WIB
Sampai di SMA N








B.     Objek Penelitian
Dalam melakukan penelitian ke Pulau Bali kami mengunjungi beberapa objek yaitu :
1.      Tanah Lot
2.      Bedugul
3.      Joger
4.      Teater Seni Barong Batu Bulan
5.      Istana Kepresidenan RI Tampak Siring
6.      Pantai Pandawa
7.      Pantai Kuta
8.      Pasar Seni Sukowati





C.  Metode Pengumpulan Data
Metode adalah suatu cara, teknik, atau strategi yang digunakan oleh seseorang dalam mencapai suatu tujuan. Khususnya dalam penulisan karya ilmiah ini. Dalam karya tulis ilmiah ini, penulis menggunakan beberapa metode, antara lain yaitu :
1.      Observasi
Metode observasi adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara meninjau objek atau tempatnya secara langsung untuk mendapatkan data yang akurat dan ilmiah, kemudian dikembangkan dalam karya tulis ilmiah. Untuk mendapatkan bukti dalam hal penulisan karya tulis ini penulis langsung menuju objek wisata Pulau Bali.
2.      Library atau Kepustakaan
Metode library adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara penulis mencari sumber dari buku – buku referensi yang ada kaitannya dengan tema karya tulis ini guna memperkuat dan mengembangkan materi pada karya tulis ini.
3.      Internet
Internet adalah salah satu media untuk komunikasi sekaligus untuk mencari informasi dari berbagai sumber. Biasanya metode ini adalah metode yang paling efektif, karena dapat menghemat waktu sekaligus banyak sumber – sumber atau data – data yang diperoleh dari internet.











BAB IV
PEMBAHASAN
1.    TANAH LOT
Tanah Lot adalah sebuah objek wisata di Bali, Indonesia. Di sini ada dua pura yang terletak di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan Pura Uluwatu. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Dang Kahyangan. Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut. Ternyata tidak semua orang boleh masuk ke dalam pura tersebut. Para wisatawan hanya diperbolehkan melongok dari bawah pura. hanya orang-orang  tertentu yang hendak bersembahyang atau melakukan kegiatan keagamaan yang diperkenankan masuk ke dalam pura. Terkait dengan konsep triangga (penggambaran tubuh manusia dari kepala, badan hingga kaki), Pura ini menjadi terkait dengan 2 tempat suci lainnya di Tabanan, yaitu Pura Luhur Batukaru (hulu) dan Pura Puser Tasik (madya) serta Pura Tanah Lot sebagai hilirnya. Pura hulu dan hilir ini pun digambarkan sebagai simbolisasi lingga dan yoni, Pura Luhur Batukaru sebagai lingga (purusa)dan Pura Tanah Lot sebagai yoni (segara). perpaduannya menjadi sumber kehidupan yang mensejahterakan manusia disekitarnya. Di sebelah utara pura, tepatnya di dalam gua bawah tebing, terdapat ular yang dikeramatkan. Ular pipih beracun berwarna hitam kuning ini dipercaya sebagai selendang Dang Hyang Nirartha yang terlepas saat sedang bertapa dan hingga kini menjadi penjaga pura. Di tempat ini pula terdapat sumber air tawar bernama Tirta Pabersihan (biasa digunakan sebagai sarana memohon kesucian).
Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang brahmana yang mengembara dari Jawa . Ia adalah Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Pada saat itu penguasa Tanah Lot, Bendesa Beraben, iri terhadap beliau karena para pengikutnya mulai meninggalkannya dan mengikuti Danghyang Nirartha. Bendesa Beraben menyuruh Danghyang Nirartha untuk meninggalkan Tanah Lot. Ia menyanggupi dan sebelum meninggalkan Tanah Lot beliau dengan kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan membangun pura di sana. Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada sampai sekarang dan secara ilmiah ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari ular cobra. Akhir dari legenda menyebutkan bahwa Bendesa Beraben 'akhirnya' menjadi pengikut Danghyang Nirartha.
Obyek wisata tanah lot terletak di Desa Beraban Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan, sekitar 13 km barat Tabanan. Disebelah utara Pura Tanah Lot terdapat sebuah Pura yang terletak di atas tebing yang menjorok ke laut. Tebing ini menghubungkan Pura dengan daratan dan berbentuk seperti jembatan (melengkung). Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam ( sunset ), turis-turis biasanya ramai pada sore hari untuk melihat keindahan
sunset di sini.
Dari tempat parkir menuju ke area pura banyak dijumpai art shop dan warung makan atau sekedar kedai minuman. Juga tersedia toilet bersih yang harga sewanya cukup murah untuk kantong wisatawan domestik sekalipun. Odalan atau hari raya di Pura ini diperingati setiap 210 hari sekali, sama seperti pura-pura yang lain. Jatuhnya dekat dengan perayaan Galungan dan Kuningan yaitu tepatnya pada Hari Suci Buda Cemeng Langkir. Saat itu, orang yang sembahyang akan ramai bersembahyang di Pura Ini.

2.    Bedugul
Bedugul Bali, merupakan salah satu objek wisata pilihan di Bali juga. Objek wisata ini terletak di kabupaten Tabanan dan terkenal akan danau dan restorannya. Suhu udara di Bedugul jauh lebih dingin dibandingkan tempat wisata lainnya di Bali, dengan suhu kurang lebih 18 drajat celcius, tentu memberikan suasana tersendiri selama liburan di Bali. Tempat wisata Bali ini mirip dengan yang ditawarkan di Kintamani. Pernah ke Kintamani? Tempat ini juga menawarkan suasana perbukitan dengan suhu sekitar 18 derajat celcius dan danau yang begitu indah.Bedugul terkenal akan keindahan danau Tamblingan dan andapun bisa menikmati keindahannya dengan menyewa speedboat atau perahu untuk berkeliling danau. Objek wisata ini juga merupakan persinggahan untuk mengunjungi objek wisata lainnya seperti Tanah Lot, Sangeh, Taman Ayun dan tempat wisata lainnya.
Bedugul berasal dari kata Bedogol. Bedugul ini adalah danau beratan yang paling dangkal, di daerah danau Bedugul ini banyak terdapat hasil pertanian. Hasil pertanian disini yang paling banyak dijumpai adalah buah buahan dan sayuran. Banyak jenis buah-buahan disini diantaranya adalah buah markisa, buah anggur, dan buah manila. Bedugul itu sebenarnya nama sebuah desa. Namun orang sering salah kaprah dengan kata Bedugul. Ada yang bilang Bedugul itu nama danau, nama pura sampe nama pasar. Anggapan itu muncul mungkin karena selain sebagai sebuah desa, Bedugul juga adalah sebuah kompleks. Dalam sebuah area yang kurang lebih berdiameter 5 km, ada beberapa macam tempat yang nyaman buat dikunjungi. Dimulai dari Desa Bedugul sendiri, Kebon Raya, lalu Danau Beratan (danau terbesar kedua di Bali), Pura Ulun Danu, sampai Pasar Tradisional. Kebon Raya yang ada disini lumayan luas. Di sini terdapat beratus-ratus spesies tumbuhan, mulai dari yang indah-indah seperti bunga mawar sampai yang’horo’ and berduri-duri juga ada.Danau Beratan juga asik. Selain airnya seger, kita bisa sewa kendaraan air yang bisa dibawa sendiri ato sekalian dibooking ama sopirnya. Kendaraan airnya sendiri beragam. Ada perahu dayung, perahu mesin sampe motor boat. Kondisi Fisik Bangunan Bedugul Secara global bangunan yang terdapat pada danau Bedugul ini adalah bersifat kuno atau bersifat khas zaman dahuu. Danau tersebut tempatnya juga bersih dan tidak kotor.
Bangunan-bangunan yang terdapat di Bedugul yaitu kios-kios tempat penjualan oleh-oleh diantaranya adalah kios buah-buahan, supermarket, tempat bangunan untuk menikmati danau Bedugul. Banyak pengunjung yang datang ke danau Bedugul. Turis-turispun banyak yang datang kesana. Di sana juga banyak orang yang membeli baju, buah-buahan atau hiasan-hiasan dinding yang tersedia disana. Pengunjung banyak berkunjung kesana kira-kira pada saat hari libur dan Study Tour sekolah. Sarana Prasarana isi dalam danau Bedugul ini salah satunya kapal-kapal laut yang disewakan kepada pengunjung, adapun supermarket dan kios-kios kecil sebagai tempat pengunjung membeli oleh-oleh bagi keluarga. Pedagang di daerah danau Bedugul banyak penjual yang menjual berbagai buah-buahan hasil pertanian di sana dan berbagai baju, ukir-ukiran khas Bali, penjual di sanapun sangat ramah melayani pembeli. Barang-barang yang dijual di sana amat mahal tetapi kalau kita bisa menawar mungkin harganya jauh lebih murah dari pada harga semula.
Mitos Bedugul daerah ini terkenal dengan kehidupan aman, tentram, dan damai. tetapi pada suatu malam  ketenangan tergangu oleh kejahatan oleh seorang manusia yang berpenampilam tinggi besar yaitu Sindu Rama bertapa lama di hutan dan mendapat anugerah kesaktian  berupa ilmu. Dimana ilmunya ini sempurna apabila ia mempersembakan korban manusia setiap harinya.Tenru masyaakat di sekitar Bedugul tidak terima untuk dikorbankan kemudian masyarakat melawan Sindu Rama tapi tidak berhasil karena kebal. Ada seorang pemuka agama yang menjadi panutan masyarakat  Ki Brata, ia mempunyai anak bernama putri. Ki Brata menyuruh anaknya agar merayu  hati Sindu Rama dengan mencari kelemahannya. Kemudian Putri menumui Sindu Rama sedang bertapa dan berkenalan. setelah beberapa Putri mengetahui kelemahan Sindu Rama dan Ki Brata membunuh Sindu Rama. Akhirnya sekarang Kepala Sindu Rama menjadi gunung, mulutnya yang lebar menjadi danau.

3.      Joger
Dulu (sebelum 1981) kata atau gabungan dari lima huruf J+O+G+E+R memang belum pernah ada atau setidak-tidaknya belum pernah kita lihat maupun dengar dipakai di mana pun, kapan pun maupun oleh siapa pun juga, tapi pada akhir tahun 1980, ketika kami merencanakan untuk memiliki sebuah nama bagi toko kecil kami yang waktu itu akan kami buka di Jl. Sulawesi 37, Denpasar (tepat di depan Pasar Badung - Pasar Tradisional terbesar di Bali), oleh pihak Kantor Perdagangan, kami diminta dan bahkan diwajibkan untuk memiliki sebuah nama bagi toko kami, agar toko kami bisa dibedakan dengan toko-toko orang lain yang tentu saja juga atau bahkan sudah punya nama, seperti Toko Sinar Mas, Toko Merdeka, Toko Jaya Abadi, Toko Murah, Toko Sederhana dan lain-lainnya, tapi saya (Joseph Theodorus Wulianadi) yang terlahir pada pada tanggal 9 September 1951 di kota Denpasar yang tampaknya sudah terbiasa untuk bersikap "lain daripada yang lain waktu itu seperti biasa atau secara alami, subyektif, dan wajar menolak untuk menamai toko kami dengan nama yang umum atau apalagi yang berbau "public domain".
Joger merupakan salah satu oleh-oleh khas Bali yang sudah tidak asing lagi d itelinga bahkan sudah menjadi oleh-oleh wajib jika berkunjung ke pulau Bali. Produk Joger hanya dapat diperoleh dari pabrik/ pusat penjualan produk Joger langsung yang berada di Jl. Raya Kuta, Bali. Namun, kini Joger telah memiliki “TEMAN (bukan cabang, tapi sekedar TEMpat penyamanAN) JOGER” yang berlokasi di jalan Raya Denpasar-Bedugul KM 37,5. Bangunan Teman Joger disini cukup luas dibandingkan dengan yang di daerah Kuta, di bagian depan tersedia tempat penitipan barang dan ruang tunggu dengan desain ala lantas (lalu lintas), ada lampu lalu lintas, bemo, vespa, sepeda motor mini, sepeda ontel dan kumpulan artikel tentang JOGER dari beberapa koran/ majalah lokal, nasional dan international.
Selama ini Joger sangat identik dengan T-Shirt/ kaos khas Bali dengan kata-katanya yang unik dan nyeleneh, tapi sebenarnya masih banyak lagi produk Joger yang lainnya yang biasa dijadikan buah tangan untuk sanak keluarga di rumah. Seperti sandal dengan desainnya yang simple dan unik, mug dengan beraneka tulisan karya Mr. Joger serta aneka pernak-pernik cinderamata lainnya.
TEMAN JOGER yang berada di daerah Bedugul ini, terdiri dari dua lantai dengan lahan parkir yang cukup luas. Di lantai pertama, ada sederetan pernak-pernik ala joger, T-Shirt/ kaos dengan berbagai pilihan, pusat informasi dan ada sebuah ruangan khusus untuk rakyat kecil (maksudnya rakyat ukuran kecil alias anak-anak). Di dalam ruangan ini hanya berisi pakaian khusus anak-anak, yang cukup menarik dari ruangan ini ada pada pintu masuknya. Pintunya sangat rendah mungkin hanya berukuran 1 meter, jadi kita harus menunduk terlebih dahulu untuk dapat memasuki ruangan yang satu ini. Sedangkan di lantai dua ada bermacam-macam sandal dengan ukuran dan desain yang berbeda serta beberapa sepatu ala joger. Di dinding tangga menuju lantai dua, dihiasi dengan puluhan pasang sandal dengan desain dan ukuran yang berbeda, bahkan ada sandal yang berukuran ekstra besar.
Hampir disetiap sudut ruangan tertera kata-kata unik karya Mr. Joger yang membuat kita tertawa sendiri saat membacanya. Harga yang ditawarkan juga cukup terjangkau dengan kualitas yang sudah tidak diragukan lagi. Teman Joger ini beroperasi selama 24 jam/ 3 hari (8 jam setiap harinya) kecuali hari libur nasional, mulai jam 10 pagi sampai jam 6 sore.

4.      Teater Barong Batu Bulan
Tari Barong adalah tarian khas Bali yang berasal dari khazanah kebudayaan Pra-Hindu. Tarian ini menggambarkan pertarungan antara kebajikan (dharma) dan kebatilan (adharma). Wujud kebajikan dilakonkan oleh Barong, yaitu penari dengan kostum binatang berkaki empat, sementara wujud kebatilan dimainkan oleh Rangda, yaitu sosok yang menyeramkan dengan dua taring runcing di mulutnya.
Ada beberapa jenis Tari Barong yang biasa ditampilkan di Pulau Bali, di antaranya Barong Ket, Barong Bangkal (babi), Barong Macan, Barong Landung. Namun, diantara jenis-jenis Barong tersebut yang paling sering menjadi suguhan wisata adalah Barong Ket, atau Barong Keket yang memiliki kostum dan tarian cukup lengkap.
Kostum Barong Ket umumnya menggambarkan perpaduan antara singa, harimau, dan lembu. Di badannya dihiasi dengan ornamen dari kulit, potongan-potongan kaca cermin, dan juga dilengkapi bulu-bulu dari serat daun pandan. Barong ini dimainkan oleh dua penari (juru saluk), satu penari mengambil posisi di depan memainkan gerak kepala dan kaki depan Barong, sementara penari kedua berada di belakang memainkan kaki belakang dan ekor Barong. Secara sekilas, Barong Ket tidak jauh berbeda dengan Barongsai yang biasa dipertunjukkan oleh masyarakat Cina. Hanya saja, cerita yang dimainkan dalam pertunjukan ini berbeda, yaitu cerita pertarungan antara Barong dan Rangda yang dilengkapi dengan tokoh-tokoh lainnya, seperti Kera (sahabat Barong), Dewi Kunti, Sadewa (anak Dewi Kunti), serta para pengikut Rangda.
Gending Pembukaan,barong dan kera sedang berada didalam hutan yang lebat, kemudian datang tiga orang bertopeng yang menggambarkan sedang membuat keributan dan merusak ketenangan hutan. Mereka bertemu dengan kera dan akhirnya berkelahi, dimana kera dapat memotong hidung salah seorang dari mereka.
Babak Pertama, barong dan kera sedang berada di dalam hutan yang lebat, kemudian datang tiga orang bertopeng yang menggambarkan sedang membuat keributan dan merusak ketenangan hutan.Mereka bertemu dengan kera dan akhirnya berkelahi, dimana kera dapat memotong hidung salah seorang dari mereka.
Babak Kedua, pengikut-pengikut Dewi Kunti tiba.Salah seorang pengikut Randa berubah menjadi setan dan memasukkan roh jahat kepada pengikut Dewi Kunti yang menyebabkan mereka bisa menjadi marah.Keduanya menemui patih dan bersama-sama menghadap Dewi Kunti.
Babak Ketiga, muncullah Dewi Kunti dan anaknya Sahadewa dan Dewi Kunti telah berjanji kepada Rangda untuk menyerahkan Sahadewa sebagai korban.Sebenarnya Dewi Kunti tidak sampai hati mengorbankan anaknya Sahadewa kepada Rangda.Tetapi setan semacam rangda memasuki roh jahat kepadanya yang menyebabkan Dewi Kunti menjadi marah dan berniat mengorbankan anaknya serta memerintahkan kepada patihnya untuk membuang Sahadewa ke dalam hutan.Dan patih inipun tidak luput dari kemasukan roh jahat oleh setan ke dalam hutan dan mengikatnya di muka Istana Sang Rangda.
Babak Keempat, turunlah Dewa Siwa dan memberikan keabadian kepada Sahadewa, dan keabadian ini tidak diketahui oleh Rangda yang kemudia datang mengoyak-ngoyak dan membunuh Sahadewa namun tidak dapat dibunuhnya karena kekebalan yang dianugrahkan oleh Dewa Siwa.Rangda menyerahkan kepada Sahadewa dan memohon untuk diselamatkan agar dengan demikian dia bisa masuk surga.Permintaan ini dipenuhi oleh Sahadewa dan Sang Rangda mendapat surga.
Babak Kelima, Kalika adalah seorang pengikut Rangda menghadap Sahadewa, penolakan ini menimbulkan perkelahian, dan Kalika merubah rupa menjadi Babi Hutan dan di dalam pertarungan antara Sahadewa melawan Babi Hutan, Sahadewa mendapat kemenangan, kemudian Kalika ini berubah menjadi burung tetapi tetap dikalahkan. Dan akhirnya Kalika yang telah berubah menjadi burung berubah rupa lagi menjadi rangda.Oleh karena saktinya Rangda ini maka Sahadewa tidak dapat membunuhnya dan akhirnya Sahadewa berubah rupa menjadi barong. Karena sama saktinya maka pertarungan antara barong melawan Rangda ini tidak ada yang menang dan dengan demikian pertarungan dan perkelahian ini berlangsung terus abadi seperti “Kebajikan” melawan “Kebatilan” kemudian muncullah pengikut-pengikut Barong masing-masing dengan kerisnya yang hendak menolong barong dalam pertempuran melawan Rangda, dan semuanyapun tidak berhasil melumpuhkan kesaktian sang Rangda.



5.      Istana Kepresidenan RI Tampak Siring
Istana Tampaksiring adalah istana yang dibangun setelah Indonesia merdeka, yang terletak di Desa Tampaksiring , Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Bali. Nama Tampaksiring berasal dari dua buah kata bahasa Bali, yaitu "tampak" dan "siring" , yang masing-masing bermakna telapak dan miring. Konon, menurut sebuah legenda yang terekam pada daun lontar Usana Bali, nama itu berasal dari bekas tapak kaki seorang raja yang bernama Mayadenawa. Raja ini pandai dan sakti, namun sayangnya ia bersifat angkara murka. Ia menganggap dirinya dewa serta menyuruh rakyatnya menyembahnya. Akibat dari tabiat Mayadenawa itu, Batara Indra marah dan mengirimkan bala tentaranya. Mayadenawa pun lari masuk hutan. Agar para pengejarnya kehilangan jejak, ia berjalan dengan memiringkan telapak kakinya. Dengan begitu ia berharap para pengejarnya tidak mengenali jejak telapak kakinya. Namun, ia dapat juga tertangkap oleh para pengejarnya. Sebelumnya, ia dengan sisa kesaktiannya berhasil menciptakan mata air yang beracun yang menyebabkan banyak kematian para pengejarnya setelah mereka meminum air dari mata air tersebut. Batara Indra kemudian menciptakan mata air yang lain sebagai penawar air beracun itu yang kemudian bernama "Tirta Empul" (air suci). Kawasan hutan yang dilalui Raja Mayadenawa dengan berjalan sambil memiringkan telapak kakinya itu terkenal dengan nama Tampaksiring. Istana ini berdiri atas prakarsa Presiden Soekarno yang menginginkan adanya tempat peristirahatan yang hawanya sejuk jauh dari keramaian kota, cocok bagi Presiden Republik Indonesia beserta keluarga maupun bagi tamu-tamu negara.
Arsiteknya adalah R.M. Soedarsono dan istana ini dibangun secara bertahap. Komplek Istana Tampaksiring terdiri atas empat gedung utama yaitu Wisma Merdeka seluas 1.200 m dan Wisma Yudhistira seluas 2.000 m dan Ruang Serbaguna. Wisma Merdeka dan Wisma Yudhistira adalah bangunan yang pertama kali dibangun yaitu pada tahun 1957 . Pada 1963 semua pembangunan selesai yaitu dengan berdirinya Wisma Negara dan Wisma Bima.

6.    Pantai Pandawa
Pantai Pandawa adalah salah satu kawasan wisata di area Kuta selatan, Kabupaten Badung, Bali . Pantai ini terletak di balik perbukitan dan sering disebut sebagai Pantai Rahasia. Di sekitar pantai ini terdapat dua tebing yang sangat besar dan dihiasi dengan patung Pandawa lima di bagian dinding tebing karst. Patung Pandawa dari cerita Mahabarata tersebut mencakup Yudhistira , Bima , Arjuna ,Nakula, dan Sahadewa. Selain untuk tujuan wisata dan olahraga air, pantai ini juga dimanfaatkan untuk budidayarumput laut karena kontur pantai yang landai dan ombak yang tidak sampai ke garis pantai. Cukup banyak wisatawan yang melakukan paralayang dari Bukit Timbis hingga ke Pantai Pandawa. Kawasan pantai ini juga sering digunakan sebagai lokasi pengambilan gambar untuk sinetron FTV. Tidak salah jika Pantai Pandawa di sebut sang perawan di Bali Selatan karena pantai tersebut sangat alami sekali dan air laut sangat jernih. Yang tampak di pantai hanyalah rumput laut dan tidak ada sampah-sampah berserakan di tempat ini. Pantai Pandawa terletak di desa Kutuh Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung Bali, 3 km dari kawasan Wisata Nusa dua dan Pura Uluwatu. Akses jalan menuju Pantai Pandawa masih dalam proses perbaikan karena kita akan melewati tebing batu kapur yang saat ini masih dalam tahap perbaikan juga. Tidak banyak yang tahu mengenai Pantai Pandawa ini, selain penduduk lokal yang menjadikan Pantai Pandawa ini sebagai tempat mereka bertani rumput laut. Pantai Pandawa sendiri sudah dilengkapi dengan kedai makan dan minum untuk wisatawan karena aktivitas yang biasa yang dilakukan adalah kano. Nama Pandawa Beach sendiri diambil dari tokoh pewayangan karena pantai ini setiap tahunnya dijadikan sebagai tempat untuk melakukan upacara melasti.
Di jalan menuju pantai ini terdapat patung dari lima tokoh pewayangan Pandawa dan akan menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan yang tidak saja gemar berwisata di pantai ini akan tetapi bisa mengabadikan tokoh pewayangan ini. Berkunjung ke pantai ini berarti Anda perlu bersiap-siap untuk basah. Berenang menjadi aktivitas utama selain kano. Akan tetapi, apabila tidak ingin berbasah-basahan maka Anda bisa bersantai duduk di warung-warung pinggir pantai sembari menikmati air kelapa bersama jagung bakar. Anda juga bisa berjalan-jalan di sepanjang pesisir pantainya menyaksikan petani rumput laut yang sedang beraktivitas. Pantai Pandawa memang dijadikan sebagai tempat budidaya rumput laut. Di pantai ini Anda bisa mendapatkan pengetahuan dan pengalaman tentang budidaya rumput laut yang dijalankan masyarakat sekitar sejak 1980-an. Kabarnya kini aktivitas budidaya tersebut menggandeng mitra dari negara lain seperti  Denmark dan Amerika Serikat. Selain dikenal dan dijadikan sebagai tujuan wisata pantai, Pantai Pandawa juga digunakan sebagai lokasi upacara hindu “melasti” oleh masyarakat desa setempat. Oleh karena itu, datang pada saat upacara tersebut dapat memberikan atraksi yang lebih mengesankan.

7.    Pantai Kuta
Pantai Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak di sebelah selatan Denpasar , ibu kota Bali, Indonesia. Kuta terletak di Kabupaten Badung. Daerah ini merupakan sebuah tujuan wisata turis mancanegara, dan telah menjadi objek wisata andalan Pulau Bali sejak awal 70-an. Pantai Kuta sering pula disebut sebagai pantai matahari terbenam ( sunset beach ) sebagai lawan dari pantai Sanur .
Sebelum menjadi objek wisata, Kuta merupakan sebuah pelabuhan dagang. Di mana produk dari lokal diperdagangkan kepada pembeli dari luar Bali. Pada abad ke-19, Mads Lange, seorang pedagang Denmark, datang ke Bali dan mendirikan basis perdagangan di Kuta. Keahliannya dalam bernegosiasi, membuat Mads Lange sebagai pedagang yang terkenal antara raja-raja Bali dengan Belanda.
Hugh Mahbett juga telah menerbitkan sebuah buku berjudul “Praise to Kuta” yang berisi ajakan kepada masyarakat setempat untuk menyiapkan fasilitas akomodasi wisata. Tujuannya untuk mengantisipasi ledakan wisatawan yang berkunjung ke Bali. Buku itu kemudian menginspirasi banyak orang untuk membangun fasilitas wisata seperti penginapan, restoran dan tempat hiburan.
Di Kuta terdapat banyak pertokoan, restoran dan tempat permandian serta menjemur diri. Selain keindahan pantainya, pantai Kuta juga menawarkan berbagai macam jenis hiburan lain misalnya bar dan restoran di sepanjang pantai menuju pantai Legian. Rosovivo, Ocean Beach Club, Kamasutra, adalah beberapa club paling ramai di sepanjang pantai Kuta.Pantai ini juga memiliki ombak yang cukup bagus untuk olahraga selancar (surfing ), terutama bagi peselancar pemula. Lapangan Udara I Gusti Ngurah Rai terletak tidak jauh dari Kuta

8.      Pasar Seni Sukowati
Pasar Seni Sukawati terletak di desa Sukawati, kecamatan Sukawati kabupaten Gianyar, 18 km dari ibukota Denpasar Bali dan dapat ditempuh dalam waktu kira kira 30 menit menggunakan kendaraan bermotor, 30 km dari kawasan Kuta dan kurang lebih 90 menit perjalanan dari bandara Ngurah Rai Bali.
Pasar Seni Sukawati sudah ada sejak lama, namun baru di era tahun 80-an pasar ini menjual dan memasarkan produk kerajinan tangan yang menjadi ciri khas Bali, sampai saat ini Pasar Seni Sukawati masih menjadi salah satu pilihan yang menarik sebagai objek wisata belanja yang ada di Bali.
Di Pasar Seni Sukawati terdapat berbagai bentuk karya seni, kerajinan tangan unik dan menarik yang dijual dan dipasarkan seperti : lukisan, baju Barong, sarung/kain pantai, patung-patung, tas, dompet, payung, sandal, kalung dan berbagai bentuk kerajinan tangan lainnya. Pasar Seni Sukawati buka dari jam 8 pagi sampai jam 6 sore, sebelum mereka  memulai beraktifitas terlebih dulu bersembahyang. Setiap hari pasar ini selalu ramai dikunjungi oleh berbagai lapisan masyarakat, juga para wisatawan yang bertujuan berbelanja dan membeli kerajinan khas Bali untuk dijadikan sebagai koleksi dan souvenir baik buat diri sendiri, saudara, keluarga, teman dan kolega. Pasar Seni Sukawati tutup saat Hari Raya Nyepi dan Galungan. Sebaiknya bila mau berbelanja di Pasar Seni Sukawati di pagi hari karena pedagang disana menganggap dan percaya bila orang pertama datang dan membeli barang dagangan mereka diangggap awal yang baik mendapatkan penglaris dan akan mempermudah jualan mereka di siang hari, biasanya pembeli pertama bisa mendapatkan harga relatif lebih murah.       Pasar Seni Sukawati ini juga berlaku tawar menawar dalam transaksi jual beli seperti halnya pasar seni atau pasar tradisional lainnya. Dalam hal ini kita tidak pernah tahu berapa harga yang pasti karena setiap pembeli mendapatkan harga yang berbeda. Jangan malu atau sungkan untuk melakukan tawar menawar harga sehingga mendapatkan harga yang sesuai dengan harapan, penjual tidak akan marah kalau kita menawar dengan harga rendah, itu sudah menjadi tradisi disana. Sebagian besar orang atau wisatawan pasti tahu dan pernah ke sana. Pusat oleh-oleh yang berada di Kabupaten Gianyar ini memang sangat terkenal di penjuru pulau Bali bahkan di Indonesia. Pasar Seni Sukowati ini ada 3 tempat, pasar Sukowati 1, 2, dan 3.Tapi yang paling ramai dan paling lama berdiri adalah Pasar Sukowati 1, jadi saran saya anda kunjungi pasar tersebut baru lanjutkan ke Sukowati 2 dan 3 bila anda masih penasaran, jangan kuatir jarak antara pasar tersebut sangat dekat.Menurut kepercayaan mereka bila berhasil jualan di pagi hari maka akan membawa kelarisan untuk jam-jam berikutnya. Seperti di pasar-pasar tradisional lainnya, anda disini dianjurkan sekali menawar barang yang dijual kalo bisa tawar sampai 50 % dari harga yang ditawarkan. Ada hal kecil yang agak mengganggu disana yaitu para penjual oleh-oleh keliling yang menawarkan barangnya dengan agak memaksa, tapi bila anda terganggu tidak usah dihiraukan, toh mereka juga cari uang.
 Di bagian depan pasar Sukowati ini berjejer toko yang menjual aneka ragam pakaian khas Bali seperti kaos, celana, batik dan lainnya. Bila masuk kedalam akan disuguhkan pajangan barang-barang yang mempunyai seni tinggi seperti ukiran dari kayu, marmer, pahatan dari batu yang sangat khas Bali.






BAB V
 PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut :
1.      Objek wisata di pulau Bali memiliki karakteristik / daya tarik tersendiri bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Hal tersebut yang membuat pulau Bali dijadikan sebagai tempat berlibur maupun sebagai tempat kunjungan Study Tour.
2.      Pesona alam serta kebudayaan yang ada di pulau Bali membuat wawasan peserta Study Tour akan kebudayaan Nusantara bertambah.
3.      Keunikan dan ciri khas tersendiri dari pulau Bali membuat Indonesia semakin terkenal di dunia luar serta menghasilkan devisa yang besar bagi Indonesia.
4.      Dalam Study Tour ini peserta dapat lebih memahami dan menghormati budaya-budaya yang masih kental yang berada di Indonesia serta dapat mengembangkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa tanpa membeda-bedakan golongan, ras, budaya, dan agamanya.

B.   KRITIK DAN SARAN
·         Bagi sekolah
1.      Sekolah diharapkan dapat menganjurkan kepada biro perjalanan agar menyusun jadwal perjalanan dengan cermat, agar peserta Study Tour dapat mengikuti Study Tour dengan teratur.
2.      Sekolah sebaiknya dapat memberi keringanan biaya bagi siswa-siswi yang kurang mampu atau kesulitan biaya untuk mengikuti Study Tour sehingga tidak ada siswa-siswi yang tidak bisa mengikuti Study Tour karena kendala biaya.
·         Bagi guru pendamping
1.      Sebaiknya lebih mengawasi, menasehati, dan melarang siswa melakukan tindakan berbahaya sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
2.      Lebih memperhatikan kesehatan murid, khususnya keadaan murid yang kurang sehat selama perjalanan.
3.      Sebaiknya lebih tegas menindak siswa-siswi yang tidak taat dan mencemarkan nama baik sekolah.

·         Bagi siswa
1.      Siswa diharapkan tidak hanya memanfaatkan Study Tour sebagai sarana rekreasi, namun juga sebagai sarana belajar untuk menambah wawasan.
2.      Siswa diharapkan tertib dan disiplin agar perjalanan Study Tour berjalan lancar.
3.      Siswa diharapkan dapat menjaga sikap selama Study Tour, serta memperhatikan semua perintah atau peraturan dari biro tour, guru pembimbing demi keamanan pribadi.
4.      Siswa diharapkan dapat menjaga barang-barang berharga dan pribadi masing-masing, agar tidak membebani guru pembimbing.
5.      Siswa diharapkan ikut menjaga kebersihan dan kelestarian objek-objek wisata yang dikunjungi.
6.      Siswa dianjurkan tidak bepergian seorang diri di objek-objek wisata maupun pada waktu bebas untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
7.      Selama Study Tour siswa diharapkan pandai-pandai menawar barang sebelum membeli, karena harga barang-barang di Bali relatif mahal. Harga barang yang dijual dipatok untuk wisatawan mancanegara.












C.        Foto di Objek Wisata














                                                                Objek Wisata Bedugul
  






  























Objek Wisata Joger                Objek Wisata Istana Kepresidenan RI Tampak Siring












 






 Objek Wisata Pantai Pandawa                                 Objek Wisata Pasar Seni Sukowati











Objek Wisata Pasar Seni Sukowati










Objek Wisata Pantai Kuta





DAFTAR PUSTAKA
1.      http://id.wikipedia.org/wiki/Tanah_Lot
2.      http://id.wikipedia.org/w/index.php?search=joger+bali&title=Istimewa%3APencarian
3.      http://astrobali.com/objek-wisata-bali/bedugul-objek-wisata-bali-pegunungan-danau/
4.      http://www.indonesia.travel/id/destination/976/pantai-pandawa-keindahan-tersembunyi-di-bali-selatan
5.      http://id.wikipedia.org/wiki/Pantai_Kuta



















LAMPIRAN
A.  Wawancara dengan pedagang kaos di Pasar Seni Sukowati
Siswi                 :”Permisi bu, saya mendapat tugas untuk mewawancarai salah satu pedagang    di Pasar Seni Sukowati  apakah ibu bersedia saya wawancarai ?”
Penjual                       : “oh silahkan mbak”
Siswi               : “Sejak tahun berapa ibu membuka toko di Pasar Seni Sukowati bu ?”
Penjual              : “Saya membuka disini terhitung baru sih mbak, ya kira-kira tahun 2011-an saya mulai punya toko disini.”
Siswi               : “Apa sih bu yang membikin ibu tertarik untuk menyewa toko disini ?”
Penjual              : “Karena tempat ini selalu ramai pengunjung mbak, beda dengan tempat – tempat lain yang hanya ramai pada saat hari libur.”
Siswi               : “Kisaran harga kaos yang ibu jual disini berapa ya bu ?”
Penjual                        : “berkisar antara Rp 15.000- Rp 35.000 , ya tergantung dari kualitas dan
    modelnya, bahkan ada beberapa kaos  yang harganya bisa mencapai  50.000                                rupiah.”
Siswi               : “Oh begitu bu, kalau boleh tau berapa ya untung sehari - hari ibu ?”
Penjual                        :” Ya tidak nentu, kalau sedang ramai bisa sampai 1juta - 3juta sehari .”
Siswi               : “Wah sungguh menjanjikan ya bu untungnya ?”
Penjual                        : “Ya itu kan kalau lagi ramai, kalau sepi sih ya sedikit untungnya .”
Siswi               : “Ibu disini jualan kaos nya grosiran ya bu ? Bisa satuan ga bu ?”
Penjual              : “Iya grosir mbak tapi bisa kok satuan, tapi harganya lebih mahal kalau satuan bisa beda  20.000 rupiah .”
Siswi               :”Oh begitu bu, terima kasih ya bu telah bersedia saya wawancarai.”
Penjual                        :” sama - sama.”

B.  Biodata narasumber
Nama          :  Ibu Ayu Sulastri
Umur          : 40 Tahun
Alamat        : Desa Sukawati, Kecamatan Sukowati Kabupaten Gianyar
Pekerjaan    : Pedagang kaos






1 komentar: